Judul
GAMBARAN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN
ALAT KONTRASEPSI SUNTIK PADA WUS DENGAN RESIKO TINGGI
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIGALONTANG
KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN 2018
ALAT KONTRASEPSI SUNTIK PADA WUS DENGAN RESIKO TINGGI
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIGALONTANG
KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN 2018
Pembuat
VIPIET PUSPITASARI
Abstract
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RESPATI TASIKMALAYA
KTI, Juli 2018
ABSTRAK
VIPIET PUSPITASARI
GAMBARAN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN ALAT
KONTRASEPSI SUNTIK PADA WUS DENGAN RESIKO TINGGI
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIGALONTANG KABUPATEN
TASIKMALAYA TAHUN 2018
Xvi + 68 Halaman + 19 Tabel + 3 Gambar + 9 Lampiran
Jenis kontrasepsi yang banyak digunakan di Kecamatan Cigalontang adalah kontrasepsi
suntik. Padahal, jenis kontrasepsi suntik bukanlah jenis kontrasepsi jangka panjang yang
seharunya di gunakan oleh Wanita Usia Subur yang beresiko tinggi. Dari data yang diperoleh
dari Puskesmas Cigalontang ada 1359 WUS yang beresiko tinggi menggunakan KB suntik.
Oleh sebab itu perlu diadakan pengkajian lebih lanjut mengenai faktor-faktor apa sajakah
yang beruhubungan dengan Wanita Usia Subur dalam memilih jenis kontrasespsi yang
digunakan. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran faktor yang
berhubungan dengan pemilihan alat kontrasepsi suntik pada WUS dengan Resiko Tinggi di
Wilayah Kerja Puskesmas Cigalontang Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2017. Penelitian ini
diharapkan dapat memberikan manfaat khususnya dalam rangka pengembangan ilmu dan
pengetahuan di bidang Kebidanan tentang faktor Pemilihan Kontrasepsi Suntik pada WUS.
Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan metode deskriptif. Sampel
menggunakan random sampling, sehingga diperoleh jumlah sampel sebanyak 87 akseptor KB
suntik yang beresiko tinggi. Instrumen penelitian adalah kuesioner dan hasil penelitian
dianalisis dengan distribusi frekuensi dan presentase.
Secara keseluruhan akseptor KB suntik di Wilayah Kerja Puskesmas Cigalontang merupakan
lulusan dari sekolah Menengah (SMP dan SMA) yaitu sebanyak 44 responden (50,6%),
mendapatkan dukungan dari suami sebanyak 47 responden (54,0%), memiliki pengetahuan
yang baik tentang KB suntik yaitu sebanyak 64 responden (73,6%), mendapatkan dukungan
dari tenaga kesehatan (100%), 70 responden (80,5%) mendapatkan penghasilan perbulan
dibawah UMR Kabupaten Tasikmalaya .
Berdasarkan hasil penelitian ini, sebagian besar responden kurang mendapatkan dukungan
dari suami, tingkat pendidikan menengah, tingkat pengetahuan baik, mendapatkan dukungn
dari tenaga kesehatan dan tingkat pendapatan dibawah UMR. Sebaiknya, petugas kesehatan
terutama bidan bekerja sama dengan instansi kesehatan mengadakan kegiatan penyuluhan
dan konseling agar dapat meningkatkan pengetahuan dan informasi ibu tentang alat
kontrasepsi suntik.
Kata Kunci : Pemilihan Alat Kontrasepsi,Dukungan Suami, Tingkat Pendidikan, Tingkat
Pengetahuan, Dukungan Tenaga Keshatan, Tingkat Pendapatan
Bahan Bacaan : 11 (2007-2017)
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RESPATI TASIKMALAYA
KTI, Juli 2018
ABSTRAK
VIPIET PUSPITASARI
GAMBARAN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN ALAT
KONTRASEPSI SUNTIK PADA WUS DENGAN RESIKO TINGGI
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIGALONTANG KABUPATEN
TASIKMALAYA TAHUN 2018
Xvi + 68 Halaman + 19 Tabel + 3 Gambar + 9 Lampiran
Jenis kontrasepsi yang banyak digunakan di Kecamatan Cigalontang adalah kontrasepsi
suntik. Padahal, jenis kontrasepsi suntik bukanlah jenis kontrasepsi jangka panjang yang
seharunya di gunakan oleh Wanita Usia Subur yang beresiko tinggi. Dari data yang diperoleh
dari Puskesmas Cigalontang ada 1359 WUS yang beresiko tinggi menggunakan KB suntik.
Oleh sebab itu perlu diadakan pengkajian lebih lanjut mengenai faktor-faktor apa sajakah
yang beruhubungan dengan Wanita Usia Subur dalam memilih jenis kontrasespsi yang
digunakan. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran faktor yang
berhubungan dengan pemilihan alat kontrasepsi suntik pada WUS dengan Resiko Tinggi di
Wilayah Kerja Puskesmas Cigalontang Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2017. Penelitian ini
diharapkan dapat memberikan manfaat khususnya dalam rangka pengembangan ilmu dan
pengetahuan di bidang Kebidanan tentang faktor Pemilihan Kontrasepsi Suntik pada WUS.
Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan metode deskriptif. Sampel
menggunakan random sampling, sehingga diperoleh jumlah sampel sebanyak 87 akseptor KB
suntik yang beresiko tinggi. Instrumen penelitian adalah kuesioner dan hasil penelitian
dianalisis dengan distribusi frekuensi dan presentase.
Secara keseluruhan akseptor KB suntik di Wilayah Kerja Puskesmas Cigalontang merupakan
lulusan dari sekolah Menengah (SMP dan SMA) yaitu sebanyak 44 responden (50,6%),
mendapatkan dukungan dari suami sebanyak 47 responden (54,0%), memiliki pengetahuan
yang baik tentang KB suntik yaitu sebanyak 64 responden (73,6%), mendapatkan dukungan
dari tenaga kesehatan (100%), 70 responden (80,5%) mendapatkan penghasilan perbulan
dibawah UMR Kabupaten Tasikmalaya .
Berdasarkan hasil penelitian ini, sebagian besar responden kurang mendapatkan dukungan
dari suami, tingkat pendidikan menengah, tingkat pengetahuan baik, mendapatkan dukungn
dari tenaga kesehatan dan tingkat pendapatan dibawah UMR. Sebaiknya, petugas kesehatan
terutama bidan bekerja sama dengan instansi kesehatan mengadakan kegiatan penyuluhan
dan konseling agar dapat meningkatkan pengetahuan dan informasi ibu tentang alat
kontrasepsi suntik.
Kata Kunci : Pemilihan Alat Kontrasepsi,Dukungan Suami, Tingkat Pendidikan, Tingkat
Pengetahuan, Dukungan Tenaga Keshatan, Tingkat Pendapatan
Bahan Bacaan : 11 (2007-2017)
STUDY PROGRAM OF DIPLOMA III MIDWIFERY
HEALTH ACADEMY OF RESPATI TASIKMALAYA
KTI, July 2018
ABSTRACT
VIPIET PUSPITASARI
THE DESCRIPTION OF RELATED FACTORS WITH SELECTION OF INJECTABLE
CONTRACEPTIVE FOR WUS WITH HIGH RISK IN PUSKESMAS CIGALONTANG
TASIKMALAYA DISTRICT 2018
Xvi+68 pages+19 tables+3 pictures+9 lampirans
The kind of contraception which often uses in Kecamatan Cigalontang is injecatable
contraceptives although it is not the kind of long term contraception for fertile woman. Based
on the data from Puskesmas Cigalontang, there are 1359 fertile women who have high risk in
using injactable contraceptive. it needs to review furthtermore to find what factors which is
related to the fertile women in choosing the kind of contraception. The aim of research to
know the factores in choosing injectable contraceptive for the use of fertile women with the
high risk in Puskesmas Cigalontang, District of Tasikmalaya in 2017. Hopefully, this
research can give some advantages especially in developing midwifery about factors of
choosing injectacable contraceptive for WUS.
This research uses qunatitive research with deskriptive method. Sample uses random
sampling so that there are 87 acceptor inectable contraceptive with high risk. The instrument
of research is questioner and the result of research analyzed by frequent distribution and
percentage.
Overall, the acceptor in puskesmas cigalontang is high school alumnus, the total is 47
respondents (50,67%), the women who get support from their husband is 47 respondents
(54.0%), the total of women who have good knowledge about injectable contraceptive is 64
respondents (73.6%), the women who get healt workers supports is 100%, 70 respondents
(80.5%) get salary under UMR District of Tasikmalaya.
Based on the result of research, mostly lacking support from husbands, high education levels,
good knowledge levels, getting support from health workers and income level below UMR..
Health workers especially midwifery should cooperate with the health agency to hold
counseling to improve the women’s knowledge about contraceptioin.
Keywords: selection of contraception, level of education, husband’s support, level of
knowledge, healt worker support, level of salary
Source: 11 (2007-2017)
HEALTH ACADEMY OF RESPATI TASIKMALAYA
KTI, July 2018
ABSTRACT
VIPIET PUSPITASARI
THE DESCRIPTION OF RELATED FACTORS WITH SELECTION OF INJECTABLE
CONTRACEPTIVE FOR WUS WITH HIGH RISK IN PUSKESMAS CIGALONTANG
TASIKMALAYA DISTRICT 2018
Xvi+68 pages+19 tables+3 pictures+9 lampirans
The kind of contraception which often uses in Kecamatan Cigalontang is injecatable
contraceptives although it is not the kind of long term contraception for fertile woman. Based
on the data from Puskesmas Cigalontang, there are 1359 fertile women who have high risk in
using injactable contraceptive. it needs to review furthtermore to find what factors which is
related to the fertile women in choosing the kind of contraception. The aim of research to
know the factores in choosing injectable contraceptive for the use of fertile women with the
high risk in Puskesmas Cigalontang, District of Tasikmalaya in 2017. Hopefully, this
research can give some advantages especially in developing midwifery about factors of
choosing injectacable contraceptive for WUS.
This research uses qunatitive research with deskriptive method. Sample uses random
sampling so that there are 87 acceptor inectable contraceptive with high risk. The instrument
of research is questioner and the result of research analyzed by frequent distribution and
percentage.
Overall, the acceptor in puskesmas cigalontang is high school alumnus, the total is 47
respondents (50,67%), the women who get support from their husband is 47 respondents
(54.0%), the total of women who have good knowledge about injectable contraceptive is 64
respondents (73.6%), the women who get healt workers supports is 100%, 70 respondents
(80.5%) get salary under UMR District of Tasikmalaya.
Based on the result of research, mostly lacking support from husbands, high education levels,
good knowledge levels, getting support from health workers and income level below UMR..
Health workers especially midwifery should cooperate with the health agency to hold
counseling to improve the women’s knowledge about contraceptioin.
Keywords: selection of contraception, level of education, husband’s support, level of
knowledge, healt worker support, level of salary
Source: 11 (2007-2017)