Judul
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
SINGAPARNA KECAMATAN SINGAPARNA KABUPATEN
TASIKMALAYA TAHUN 2017
KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
SINGAPARNA KECAMATAN SINGAPARNA KABUPATEN
TASIKMALAYA TAHUN 2017
Pembuat
Ayu Yuliana
Abstract
PROGRAM STUDI S-1 KESEHATAN MASYARAKAT
STIKes RESPATI TASIKMALAYA
Skripsi, Agustus 2017
ABSTRAK
AYU YULIANA, NPM : 0101130001
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
SINGAPARMA KECAMATAN SINGAPARNA KABUPATEN
TASIKMALAYA TAHUN 2017
xiv bagian awal + 67 halaman + 15 tabel + 2 gambar + 7 lampiran
Diare adalah perubahan frekuensi dan konsistensi tinja. Menurut World Health
Organization(WHO) pada tahun 1984 mendefinisikan diare adalah buang air besar (BAB) 3
kali atau lebih dalam sehari semalam (24 jam) yang mungkin dapat disertai dengan muntah
atau tinja yang berdarah (muntaber)(Widoyono, 2008). Faktor-faktor yang mempengaruhi
kejadian diare diantaranya : pendidikan, sosial ekonomi, pengetahuan, kebiasaan cuci tangan,
pemberian ASI Eksklusif. Data di Puskesmas Singaparna periode Bulan Maret – April Tahun
2017 terdapat kasus diare sebesar 54 kasus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian diare pada balita. Manfaat penelitian ini
dapat menambah informasi dalam upaya penanggulangan kejadian diare balita.
Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan metode penelitian deskriptif. Sampel
sebanyak 54 orang yang diperoleh dengan teknik totality sampling. Instrumen yang
digunakan adalah kuesioner, data diolah dan di analisis menggunakan distribusi frekuensi.
Hasil penelitian menujukan bahwa Kejadian diare sebagian besar termasuk kategori
diare ringan sebanyak 27 orang (50,0%), dan kategori diare sedang sebanyak 27 orang
(50,0%). Sebanyak sebanyak 31 orang (57,4%) berpendidikan sedang. Pendapatan Kurang
dari UMR sebanyak 34 orang (63,0%). Pengetahuan kurang sebanyak 30 orang (55,6%). cuci
tangan setelah beraktifitas yang menjawab ya sebanyak 44 orang (81,55) sedangkan cuci
tangan sebelum aktifitas yang menjawab kadang-kadang sebanyak 19 orang (35,2%). Tidak
ASI Eksklusif sebanyak 48 orang (88,9%).
Saran bagi masyarakat diharapkan mau dan mampu meningkatkan perilaku-perilaku
yang dapat mengurangi resiko terjadinya diare ini seperti memberikan ASI Eksklusif dan
kebiasaan mencuci tangan yang baik dan benar.
Kata Kunci : Kejadian Diare, Pendidikan, Sosial Ekonomi, Pengetahuan, Kebiasaan Cuci
Tangan, Pemberian ASI Eksklusif
Kepustakaan : 59 (2007-2014)
STIKes RESPATI TASIKMALAYA
Skripsi, Agustus 2017
ABSTRAK
AYU YULIANA, NPM : 0101130001
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
SINGAPARMA KECAMATAN SINGAPARNA KABUPATEN
TASIKMALAYA TAHUN 2017
xiv bagian awal + 67 halaman + 15 tabel + 2 gambar + 7 lampiran
Diare adalah perubahan frekuensi dan konsistensi tinja. Menurut World Health
Organization(WHO) pada tahun 1984 mendefinisikan diare adalah buang air besar (BAB) 3
kali atau lebih dalam sehari semalam (24 jam) yang mungkin dapat disertai dengan muntah
atau tinja yang berdarah (muntaber)(Widoyono, 2008). Faktor-faktor yang mempengaruhi
kejadian diare diantaranya : pendidikan, sosial ekonomi, pengetahuan, kebiasaan cuci tangan,
pemberian ASI Eksklusif. Data di Puskesmas Singaparna periode Bulan Maret – April Tahun
2017 terdapat kasus diare sebesar 54 kasus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian diare pada balita. Manfaat penelitian ini
dapat menambah informasi dalam upaya penanggulangan kejadian diare balita.
Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan metode penelitian deskriptif. Sampel
sebanyak 54 orang yang diperoleh dengan teknik totality sampling. Instrumen yang
digunakan adalah kuesioner, data diolah dan di analisis menggunakan distribusi frekuensi.
Hasil penelitian menujukan bahwa Kejadian diare sebagian besar termasuk kategori
diare ringan sebanyak 27 orang (50,0%), dan kategori diare sedang sebanyak 27 orang
(50,0%). Sebanyak sebanyak 31 orang (57,4%) berpendidikan sedang. Pendapatan Kurang
dari UMR sebanyak 34 orang (63,0%). Pengetahuan kurang sebanyak 30 orang (55,6%). cuci
tangan setelah beraktifitas yang menjawab ya sebanyak 44 orang (81,55) sedangkan cuci
tangan sebelum aktifitas yang menjawab kadang-kadang sebanyak 19 orang (35,2%). Tidak
ASI Eksklusif sebanyak 48 orang (88,9%).
Saran bagi masyarakat diharapkan mau dan mampu meningkatkan perilaku-perilaku
yang dapat mengurangi resiko terjadinya diare ini seperti memberikan ASI Eksklusif dan
kebiasaan mencuci tangan yang baik dan benar.
Kata Kunci : Kejadian Diare, Pendidikan, Sosial Ekonomi, Pengetahuan, Kebiasaan Cuci
Tangan, Pemberian ASI Eksklusif
Kepustakaan : 59 (2007-2014)
STUDY PROGRAM S-1 PUBLIC HEALTH
STIKes RESPATI TASIKMALAYA
Thesis, August 2017
ABSTRACT
AYU YULIANA, NPM: 0101130001
DESCRIPTION OF FACTORS CONNECTED WITH DIARRHEA EVENTS IN
UNDERWORK IN THE WORKING PUSKESMAS SINGAPARMA
SINGAPARNA DISTRICT OF TASIKMALAYA REGENCY IN 2017
xiv initial section + 67 pages + 15 tables + 2 images + 7 attachments
Diarrhea was a change in the frequency and consistency of the stool. According to
the World Health Organization (WHO) in 1984 defined diarrhea as a bowel movement (BAB)
3 or more times a day overnight (24 hours) which may be accompanied by vomiting or
bloody stools (Widuntono, 2008). Factors that affect the occurrence of diarrhea include:
education, social economy, knowledge, handwashing habits, exclusive breastfeeding. Data at
the Puskesmas Singaparna period March - April of 2017 there were cases of diarrhea of 54
cases. This study aimed to determine the description of factors that affect the incidence of
diarrhea in infants. The benefits of this research can add information in the effort to
overcome the incidence of diarrhea toddlers.
This type of research was quantitative with descriptive research method. A sample
of 54 people were obtained by totality sampling technique. The instruments used are
questionnaires, data are processed and analyzed using frequency distribution.
The results showed that the incidence of diarrhea was mostly light diarrhea
category of 27 people (50.0%), and moderate diarrhea category was 27 people (50.0%). As
many as 31 people (57,4%) have medium education. Less Revenue from UMR was 34 people
(63,0%). Less knowledge as many as 30 people (55.6%). Wash hands after activities that
answer yes as many as 44 people (81.55) while washing hands before replying activities
sometimes as many as 19 people (35.2%). No Exclusive Breast Milk as many as 48 people
(88.9%).
Suggestions for the community are expected to be willing and able to improve the
behaviors that can reduce the risk of diarrhea such as providing Exclusive Breastmilk and
hand washing habits are good and right.
Keywords: Diarrhea Occurrence, Education, Social Economy, Knowledge, Handwashing
Habit, Exclusive Breastmilk
Literature: 59 (2007-2014)
STIKes RESPATI TASIKMALAYA
Thesis, August 2017
ABSTRACT
AYU YULIANA, NPM: 0101130001
DESCRIPTION OF FACTORS CONNECTED WITH DIARRHEA EVENTS IN
UNDERWORK IN THE WORKING PUSKESMAS SINGAPARMA
SINGAPARNA DISTRICT OF TASIKMALAYA REGENCY IN 2017
xiv initial section + 67 pages + 15 tables + 2 images + 7 attachments
Diarrhea was a change in the frequency and consistency of the stool. According to
the World Health Organization (WHO) in 1984 defined diarrhea as a bowel movement (BAB)
3 or more times a day overnight (24 hours) which may be accompanied by vomiting or
bloody stools (Widuntono, 2008). Factors that affect the occurrence of diarrhea include:
education, social economy, knowledge, handwashing habits, exclusive breastfeeding. Data at
the Puskesmas Singaparna period March - April of 2017 there were cases of diarrhea of 54
cases. This study aimed to determine the description of factors that affect the incidence of
diarrhea in infants. The benefits of this research can add information in the effort to
overcome the incidence of diarrhea toddlers.
This type of research was quantitative with descriptive research method. A sample
of 54 people were obtained by totality sampling technique. The instruments used are
questionnaires, data are processed and analyzed using frequency distribution.
The results showed that the incidence of diarrhea was mostly light diarrhea
category of 27 people (50.0%), and moderate diarrhea category was 27 people (50.0%). As
many as 31 people (57,4%) have medium education. Less Revenue from UMR was 34 people
(63,0%). Less knowledge as many as 30 people (55.6%). Wash hands after activities that
answer yes as many as 44 people (81.55) while washing hands before replying activities
sometimes as many as 19 people (35.2%). No Exclusive Breast Milk as many as 48 people
(88.9%).
Suggestions for the community are expected to be willing and able to improve the
behaviors that can reduce the risk of diarrhea such as providing Exclusive Breastmilk and
hand washing habits are good and right.
Keywords: Diarrhea Occurrence, Education, Social Economy, Knowledge, Handwashing
Habit, Exclusive Breastmilk
Literature: 59 (2007-2014)