GAMBARAN KASUS IBU BERSALIN DENGAN INERSIA UTERI
DIRUANG PONEK RS SMC KABUPATEN TASIKMALAYA
TAHUN 2019

Judul

GAMBARAN KASUS IBU BERSALIN DENGAN INERSIA UTERI
DIRUANG PONEK RS SMC KABUPATEN TASIKMALAYA
TAHUN 2019

Pembuat

IQLIMA NOOR

Abstract

PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RESPATI TASIKMALAYA
Karya Tulis Ilmiah, Agustus 2019
ABSTRAK
IQLIMA NOOR
GAMBARAN KASUS IBU BERSALIN DENGAN INERSIA UTERI DI
RUANG PONEK RS SMC KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN 2019
xvi Bagian Awal+56 Halaman+8 Tabel+10 Lampiran
Inersia uteri atau his yang tidak adekuat adalah his yang sifatnya lebih
lemah, pendek dan jarang dari his normal. Inersia uteri dapat menyebabkan
persalinan berlangsung lama sehingga dapat menimbulkan dampak buruk bagi ibu
maupun bagi janin. Berdasarkan data ibu bersalin di RS SMC Kabupaten
Tasikmalaya, pada tahun 2017 sebanyak 100 persalinan dengan kasus inersia uteri
sebanyak 74 orang (74%) dan yang mengalami komplikasi sebanyak 16 orang
(16%), sedangkan pada tahun 2018 jumlah ibu bersalin sebanyak 115 persalinan
dengan kasus inersia uteri sebanyak 80 orang (69,56%) dan yang mengalami
komplikasi sebanyak 24 orang (20,8%). Tujuan penelitian Untuk mengetahui
penegakan diagnosa, faktor penyebab, penatalaksanaan, komplikasi inersia uteri
pada ibu bersalin di ruang ponek RS SMC Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2019.
Manfaatnya Sebagai bahan kajian secara teoritis dalam pengembangan ilmu
pengetahuan mengenai gambaran kasus ibu bersalin dengan inersia uteri di ruang
ponek RS SMC Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2019.
Metode penelitian menggunakan studi kasus. Subjek penelitian adalah ibu
bersalin dengan inersia uteri. Instrumen yang digunakan lembar pemeriksaan,
wawancara, obserpasi. Analisis data menggunakan kualitatif data yang disajikan
berbentuk narasi.
Hasil penelitian ditemukan penegakan diagnosa ibu mengalami inersia
uteri ibu sudah memasuki kala II persalinan dengan His yang kurang dari
3x10’x45”, pada faktor penyebab ditemukan faktor pada ibu adalah paritas yaitu
primipara, pada penatalaksanaan dilakukan tindakan yaitu tindakan induksi sesuai
dengan SOP dan tidak ditemukan komplikasi pada ibu namun ditemukan
komplikasi pada bayi yaitu asfiksia sedang.
Kesimpulan dari hasil penelitian didapatkan ibu mengalami inersia uteri
hipotonik atau skunder, faktor penyebab paritas yaitu primipara, penatalaksanaan
sesuai SOP, komplikasi yang ditemukan pada bayi asfiksia sedang di RS SMC
Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2019. Diharapkan kepada bidan untuk melakukan
deteksi dini faktor penyebab atau komplikasi inersia uteri sejak ANC.
Kata kunci : Paritas dan Inersia Uteri
Referensi : 10 buku (2008 – 2019) 7 jurnal
D-III Midwifery Study Program
HIGH SCHOOL OF HEALTH SCIENCE RESPATI TASIKMALAYA
Scientific Papers, August 2019
ABSTRAK
IQLIMA NOOR
DESCRIPTION OF MOTHER CALLED WITH INTERIA UTERINE IN
WIFE IN THE SPACE PONEK RS SMC TASIKMALAYA 2019
xvi First Section + 56 Pages + 8 Tables + 10 Appendices
Inadequate uterine or his inertia is his weaker, shorter and rarely normal.
Uterine inertia can cause labor to last long so that it can have adverse effects on
the mother and fetus. Based on maternal data at the SMC Hospital in Tasikmalaya
Regency, in 2017 there were 100 deliveries with 74 cases of uterine inertia (74%)
and 16 complications (16%), while in 2018 there were 115 births with 115
deliveries 80 cases of uterine inertia (69.56%) and 24 complications (20.8%). The
purpose of this study was to determine the diagnosis, causes, management,
complications of uterine inertia in pregnant women in the boarding room of the
SMC Hospital in Tasikmalaya Regency in 2019. Benefits Tasikmalaya Regency
SMC in 2019.
The research method uses case studies. Subjects were maternal inertia
uteri. The instruments used were examination sheets, interviews, observati ons.
Data analysis using qualitative data presented in the form of narration.
The results of the study found that the diagnosis of the mother replaces
the uterine inertia when the mother moved to the second stage of labor with her
less than 3x10'x45 ", the finding factor found in the mother is parity in primipara,
in the management of the action taken in accordance with SOP and found
complications in the mother but found complications in infants that is asphyxia.
Conclusions from the results of the study found that mothers experience
hypotonic or secondary uterine inertia, the factors that cause parity are primipara,
management according to SOP, complications found in moderate asphyxia infants
in Tasikmalaya Regency SMC Hospital in 2019. It is expect ed that midwives can
detect the causes or inertia complications early uteri since the ANC.
Keywords : Parity and Uteric Inertia
References : 10 books (2008 - 2019) 7 journals