LITERATURE REVIEW : FAKTOR-FAKTOR YANG
BERHUBUNGAN DENGAN PARTISIPASI SUAMI DALAM
KELUARGA BERENCANA DI INDONESIA

Judul

LITERATURE REVIEW : FAKTOR-FAKTOR YANG
BERHUBUNGAN DENGAN PARTISIPASI SUAMI DALAM
KELUARGA BERENCANA DI INDONESIA

Pembuat

Mira Septiani

Abstract

Keluarga berencana(KB) adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal
melahirkan, mengatur kehamilan melalui promosi, perlindungan dan bantuan sesuai hak
reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas (UUD RI, 2009). Partisipasi pria
dalam berKB di Indonesia masih sangat rendah yaitu sekitar 1,3%. Angka tersebut bila
dibandingkan dengan negara-negara berkembang lainnya seperti Pakistan 9%,
Bangladesh 18% dan Malaysia 16,8% adalah yang terendah. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan partisipasi suami dalam
keluarga berencana di Indonesia.
Metode penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan desain literature
review, melalui pencarian jurnal di google scholar. Kriteria inklusi yag ditetapkan 87 dan
diperoleh 8 jurnal yang memenuhi kriteria dan berkaitan dengan topic pembahasan.
Hasil yang diperoleh dari analisis terhadap 8 jurnal adalah bahwa faktor
predisposisi yang berpengaruh terhadap partisipasi suami dalam keluarga berencana
meliputi: pengetahuan, sikap, tingkat pendidikan, budaya, presepsi, dan tingkat ekonomi.
Faktor pemungkin yang berpengaruh terhadap partisipasi suami dalam keluarga
berencana adalah : informasi mengenai KB pria, akses pelyanan kesehatan, dan peran
petugas kesehatan. Faktor penguat yang berpengaruh terhadap partisipasi suami dalam
keluarga berencana adalah: dukungan keluarga.
Saran peneliti: Bagi pelayanan kesehatan terus memberikan penyuluhan tentang
pentingnya keikutsertaan suami dalam keluarga berencana, menyediakan sarana dan
prasarana yang memudahkan PUS khususnya suami dalam memperoleh pelayanan
kesehatan yang berkaitan dengan keluarga berencana serta mengajukan penambahan
anggaran persediaan alat kontrasepsi kepada dinas kesehatan setempat. Masyarakat
khususnya PUS harus meningkatkan pengetahuan mengenai pentingnya keikutsertaan
suami dalam keluarga berencana serta memanfaatkan fasilitas yang telah disediakan oleh
pelayanan kesehatan berkaitan dengan keluarga berencana di daerah masing-masing
dengan sebaik mungkin, dan isteri memberi dukungan apabila suami ingin berpartisipasi
dalam keluarga berencana.