TINJAUAN PELAKSANAAN PENGAWASAN KUALITAS AIR MINUM
DEPOT AIR MINUM (DAM)
DI WILAYAH KABUPATEN TASIKMALAYA
TAHUN 2017

Judul

TINJAUAN PELAKSANAAN PENGAWASAN KUALITAS AIR MINUM
DEPOT AIR MINUM (DAM)
DI WILAYAH KABUPATEN TASIKMALAYA
TAHUN 2017

Pembuat

Elis Heni Heryani

Abstract

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
RESPATI TASIKMALAYA
SKRIPSI, AGUSTUS 2017
ABSTRAK
Elis Heni Heryani
TINJAUAN PELAKSANAAN PENGAWASAN KUALITAS AIR MINUM DEPOT
AIR MINUM (DAM) DI WILAYAH KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN 2017
± 7 Bab + 86 halaman + 7 Tabel + 5 Gambar + 7 Lampiran
Kebutuhan masyarakat akan air minum semakin meningkat seiring semakin
meningkatnya jumlah penduduk. Air minum yang diproduksi oleh Depot Air Minum (DAM)
menjadi alternatif pemenuhan kebutuhan air minum masyarakat. Namun berdasarkan data
Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya tahun 2015, dari 208 sampel air DAM yang ada di
wilayah Kabupaten Tasikmalaya yang diperiksa kualitas fisik, kimia, dan bakteriologisnya di
laboratorium terdapat 40 sampel (19%) yang tidak memenuhi syarat kualitas air minum dan
pada tahun 2016 dari 295 sampel air DAM yang diperiksa terdapat 38 sampel (13%) yang
tidak memenuhi syarat kualitas air minum. Dari data tersebut terlihat masih banyaknya DAM
yang hasil produksinya tidak memenuhi syarat kualitas air minum. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui pelaksanaan pengawasan kualitas air minum DAM di Kabupaten
Tasikmalaya.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan rancangan studi
kasus mengenai pelaksanaan pengawasan kualitas air minum DAM. Pengumpulan data
diperoleh melalui wawancara dengan informan petugas kesling puskesmas, pemegang
program Kesling, K3 dan Olahraga Dinas Kesehatan, petugas BPPT, pemilik usaha DAM
serta telaah dokumen pada dokumen-dokumen yang terkait dengan pelaksanaan pengawasan
kualitas air minum DAM di Kabupaten Tasikmalaya. Data dalam penelitian ini disajikan
dalam bentuk narasi dan dilengkapi dengan matriks hasil wawancara.
Hasil penelitian ini dari 17 puskesmas diperoleh data bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi pelaksanaan pengawasan kualitas air minum DAM adalah SDM, SOP, sarana
dan prasarana, serta pendanaan. Pada proses pelaksanaan pengawasan kualitas air minum
diketahui bahwa belum semua DAM memiliki sertifikat laik higiene sanitasi, 41,2%
puskesmas belum melaksanakan inspeksi sanitasi, 52,9 % puskesmas belum melaksanakan
pengambilan sampel, pengujian kualitas air minum di laboratorium, analisis hasil pengujian
laboratorium, rekomendasi tindak lanjut, serta pemantauan hasil tindak lanjut.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah faktor input seperti SDM, SOP, sarana dan
prasarana serta pendanaan sangat berperan dalam pelaksanaan pengawasan kualitas air
minum DAM. Saran yang dapat diajukan adalah pelaksanaan pengawasan kualitas air minum
DAM harus dilaksanakan secara terpadu dengan tenaga yang sesuai, tersedianya SOP, alokasi
dana dan sarana prasarana yang memadai.
Kata Kunci : Pengawasan, Kualitas air minum, DAM
Kajian Pustaka : (18) 2003-2016
PROGRAM STUDY S1 OF PUBLIC HEALTH
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
RESPATI TASIKMALAYA
SKRIPSI, AGUSTUS 2017
ABSTRACT
Elis Heni Heryani
REVIEW OF CONTROLLING THE DRINKING WATER QUALITY AT DRINKING
WATER DEPOT (DAM) IN TASIKMALAYA DISTRICT REGION IN 2017
± 7 Chapter + 86 pages + 7 Table + 5 Images + 7 Attachments
The people’s need of drinking water is increasing as the population increases.
Drinking water produced by Drinking Water Depot (DAM) becomes an alternative of
fulfilling the need of drinking water. But based on the data of Tasikmalaya District Health
Departement in 2015, from 208 samples of DAM water in Tasikmalaya District region that
examined the physical, chemical, and bacteriological quality in the laboratory there were 40
samples (19%) were unqualified for drinking water, and in 2016, 295 of Drinking Water
Depot (DAM) inspected in the laboratory, there were 38 samples (13%) were unqualified of
drinking water. From the data could be seen that there are still many DAMs products which
were unqualified for drinking water. The purpose of this research was to find out the
controlling of drinking water quality in Tasikmalaya District region.
This research used qualitative research method with the design of case study about the
control of drinking water of Drinking Water Depot (DAM). The data collections were gained
by interviewing the information of environmental health staffs Public Health Center,
programmer of environmental health, K3 and Sport of Tasikmalaya District Health
Departement, BPPT staffs, and the owner of Drinking Water Depot (DAM), and studying the
documents related to the controlling of drinking water quality in Tasikmalaya District
Region. The data in this research was presented in the form of narration and completed with
matrixes of interview results.
The result of this research showed that the data obtained from 17 Public Health
Centers indicated that the factors influencing the controlling of drinking water quality were
SDM, SOP, infrastructure, and financial. It was also known that not all of Drinking Water
Depot (DAM) had the quality control of drinking water certificate of sanitation hygiene,
41,2% Public Health Centers had not sanitation inspection, 52,9% of Public Health Centers
had not conducted sampling, testing drinking water quality in laboratory, analysis of
laboratory testing, follow-up recommendation, and follow-up monitoring.
Conclusions of this research were that the input factors such as SDM, SOP,
infrastructures, and financial play an important role in conducting the controlling drinking
water quality of Drinking Water Depot (DAM). The suggestion that could be proposed was
that the accomplishment of drinking water control of Drinking Water Depot (DAM) had to be
conducted by the appropriate staff, the availability of SOP, financial allocation, adequate
infrastructures.
Keywords: Controlling, Drinking Water Quality, DAM
References: (18) 2003-2016