LITERATURE REVIEW: FAKTOR PENYEBAB TIDAK
LANGSUNG DAN FAKTOR MENDASAR YANG
BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA
BALITA USIA 0 – 59 BULAN DI INDONESIA

Judul

LITERATURE REVIEW: FAKTOR PENYEBAB TIDAK
LANGSUNG DAN FAKTOR MENDASAR YANG
BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA
BALITA USIA 0 – 59 BULAN DI INDONESIA

Pembuat

Ade Rahmat

Abstract

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RESPATI
SKRIPSI, Juli 2021
ABSTRAK
ADE RAHMAT
LITERATURE REVIEW: FAKTOR PENYEBAB TIDAK LANGSUNG DAN
FAKTOR MENDASAR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN
STUNTING PADA BALITA USIA 0 – 59 BULAN DI INDONESIA
Stunting (kerdil) merupakan kondisi dimana balita memiliki panjang atau
tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan umur. Kondisi ini diukur
dengan panjang atau tinggi badan yang lebih dari minus dua standar deviasi median
standar pertumbuhan anak dari WHO. Pada tahun 2017 sebanyak 22,2% atau
sekitar 150,8 juta balita di dunia mengalami stunting. Hasil Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) tahun 2018 melaporkan prevalensi stunting pada tahun 2007 sebesar
36, 8%; tahun 2010 sebesar 34,6%; pada tahun 2013 37,2% dan pada tahun 2018
adalah 30,8%. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui faktor – faktor yang
berhubungan dengan kejadian stunting pada balita usia 0-59 bulan di Indonesia.
Penelitian ini menggunakan metode literature review terhadap beberapa artikel
yang memenuhi kriteria inklusi yang telah ditetapkan. Artikel yang memenuhi
syarat sejumlah 12 artikel kemudian dibaca, dibuat ringkasannya lalu dianalisis dan
diberikan pandangan dari peneliti.
Hasil penelitian menyatakan bahwa faktor pengetahuan ibu, kunjungan ANC,
sosial ekonomi serta akses air bersih dan sanitasi berhubungan dengan kejadian
stunting pada balita usia 0-59 bulan di Indonesia.
Ibu dapat meningkatkan pengetahuan melalui pencarian informasi baik
langsung maupun tidak langsung, mema nfaatkan layanan ANC di pelayanan
terdekat, memanfaatkan pekarangan rumah sebagai sumber gizi serta meningkatkan
akses air bersih dan menjaga sanitasi lingkungan agar dapat terhindar dari resiko
stunting.
Kata kunci: Faktor, stunting, balita 0 – 59 bulan