LITERATURE REVIEW: HUBUNGAN PERUBAHAN IKLIM
DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
DI INDONESIA

Judul

LITERATURE REVIEW: HUBUNGAN PERUBAHAN IKLIM
DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
DI INDONESIA

Pembuat

Nisa Budianti

Abstract

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RESPATI
SKRIPSI, AGUSTUS 2021
ABSTRAK
NISA BUDIANTI
LITERATURE REVIEW: HUBUNGAN PERUBAHAN IKLIM DENGAN
KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI INDONESIA
XIV + 84 Halaman + 1 Tabel + 2 Lampiran
Latar Belakang: Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit
menular yang disebabkan oleh Virus Dengue dan ditularkan melalui gigitan
nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus. DBD banyak ditemukan di daerah
tropis dan subtropis. Asia Pasifik menanggung 75% dari beban Dengue di dunia,
sementara Indonesia dilaporkan sebagai negara ke-2 dengan Kasus DBD terbesar
diantara 30 negara wilayah endemis. Indonesia sebagai negara tropis mengalami
keragaman iklim antar musim yang berpengaruh terhadap mekanisme penyakit
menular seperti DBD. Perkembangan dan penyebaran nyamuk Aedes aegypti dan
Aedes albopictus sebagai vektor DBD berkaitan erat dengan faktor lingkungan
salah satunya iklim. Termasuk di dalamnyaketinggian tempat, curah hujan, suhu
udara, kelembaban udara. Tujuan penelitian: mengetahui hubungan perubahan
iklim dengan kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD).
Metode Penelitian: merupakan penelitian sekunder berupa penelitian
kepustakaan (Literature Review) dengan melakukan pencarian di database online
Google Scholar melalui tahapan pemilihan jurnal berdasarkan kriteria kelayakan.
Hasil penelitian: diperoleh 10 jurnal yang sesuai dengan kriteria kelayakan.
Dari 10 jurnal, terdapat 6 jurnal yang membahas kelembaban udara dengan
kejadian DBD (2 jurnal menyatakan ada hubungan, 4 jurnal menyatakan tidak ada
hubungan), 6 jurnal yang membahas suhu udara dengan kejadian DBD (2 jurnal
menyatakan ada hubungan, 4 jurnal menyatakan tidak ada hubungan), dan 9 jurnal
yang membahas curah hujan dengan kejadian DBD (3 jurnal menyatakan ada
hubungan, 6 jurnal menyatakan tidak ada hubungan).
Kesimpulan penelitian: Kelembaban udara tidak berhubungan langsung
dengan kejadian DBD, namun berhubungan langsung dengan umur nyamuk
vektor DBD; Suhu udara tidak berhubungan langsung dengan kejadian DBD,
namun berhubungan langsung dengan keberadaan nyamuk vektor DBD; dan
Curah hujan tidak berhubungan langsung dengan kejadian DBD, namun
berhubungan langsung dengan keberadaan tempat perindukan nyamuk vektor
DBD. Saran yaitu optimalisasi program pemerintah dan partisipasi masyarakat
dalam upaya pencegahan DBD melalui kegiatan PSN dan 3M plus.
Kata Kunci: Perubahan Iklim, Demam Berdarah Dengue (DBD), Curah Hujan,
Kelembaban, Suhu Udara
Bahan Bacaan: 2016-2020