LITERATURE REVIEW : FAKTOR-FAKTOR YANG
BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU BUANG AIR BESAR
SEMBARANGAN PADA MASYARAKAT DI INDONESIA

Judul

LITERATURE REVIEW : FAKTOR-FAKTOR YANG
BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU BUANG AIR BESAR
SEMBARANGAN PADA MASYARAKAT DI INDONESIA

Pembuat

Novi Puspitasari

Abstract

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RESPATI
SKRIPSI, Juli 2021
ABSTRAK
NOVI PUSPITASARI
LITERATURE REVIEW : FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN
DENGAN PERILAKU BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN PADA
MASYARAKAT DI INDONESIA
XVI + 55 Halaman + 1 Tabel + 2 Gambar + 3 Lampiran
Perilaku buang air besar sembarangan masih menjadi masalah yang perlu ditangani.
Indonesia merupakan penyumbang angka BABS terbesar ketiga di dunia. Data hasil
riset kesehatan dasar tahun 2018 menunjukan bahwa 38,4% rumah tangga belum
membuang tinja dengan aman. Membuang tinja di sembarang beresiko
menimbulkan penyakit pada seseorang dan bahkan menjadi wabah penyakit pada
masyarakat yang lebih luas. Perilaku BABS adalah suatu tindakan membuang
kotoran atau tinja disebarang tempat atau area terbuka lainnya dan dibiarkan
menyebar mengontaminasi lingkungan, tanah, udara dan air.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Faktor-faktor yang berhubungan dengan
perilaku buang air besar sembarangan. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai
bahan informasi untuk meningkatkan wawasan tentang perilaku BABS. Selain itu
juga dapat dijadikan sebagai dasar dalam membuat perencanaan, pelaksanaan
maupun evaluasi program promosi kesehatan yang berkaitan dengan perilaku
BABS.
Penelitian ini merupakan penelitian sekunder berupa Literature Review dengan
melakukan pencarian di google scholar dari 942 artikel ditetapkan 6 artikel yang
memenuhi kriteria yang telah ditetapkan oleh peneliti.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa faktor predisposisi yang berhubungan
dengan perilaku BABS terdiri dari pengetahuan, sikap, tindakan, pendapatan.
Faktor penguat yang berhubungan dengan perilaku BABS terdiri dari kepemilikan
jamban dan ketersediaan air bersih. Faktor pendorong yang berhubungan dengan
perilaku BABS tidak ditemukan pada 6 artikel yang direview oleh peneliti.
Kesimpulan terdapat hubungan antara faktor predisposisi (pengetahuan, sikap,
tindakan, pendapatan), Faktor pendukung (kepemilikan jamban) dengan perilaku
BABS. Tidak terdapat hubungan Faktor pendorong (peran petugas kesehatan)
dengan perilaku BABS. Saran untuk masyarakat memiliki kesadaran, kemauan dan
kepedulian untuk tidak buang air besar sembarangan melalui kegiatan pendidikan
kesehatan yang disampaikan oleh petugas kesehatan. Bagi puskesmas diharapkan
dapat meningkatkan dan melaksanakan program STBM pilar pertama untuk dapat
mengajak masyarakat membudayakan perilaku buang air besar sehat.
Kata kunci : Faktor, Perilaku BABS
Bahan bacaan: 2011 – 2021