Judul
ASUHAN KEBIDANAN COUNTINUITY OF CARE PADA NY.A G1P0A0
USIA KEHAMILAN 38-39 MINGGU DI PMB BIDAN N KECAMATAN
PAGERAGEUNG KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN 2020
USIA KEHAMILAN 38-39 MINGGU DI PMB BIDAN N KECAMATAN
PAGERAGEUNG KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN 2020
Pembuat
MARYANI
Abstract
SINOPSIS
Kesehatan ibu dan anak terutama pada kelompok yang paling rentan serta
penyumbang AKI dan AKB. Penyebab AKI adalah perdarahan dan hipertensi dan
penyebab AKB paling umum adalah asfiksia (Kemenkes, 2014). Upaya untuk
menurunkan AKI dan AKB adalah dengan meningkatkan pelayanan sejak
kehamilan, bersalin, bayi baru lahir, nifas, neonatus sampai pada keluarga
berencana sehingga terciptanya asuhan kebidanan yang komprehensif. Pada Ny.A
Umur 17 Tahun G1P0A0 Fisiologis di PMB Bidan N dan rumah pasien
Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2020. Dilakukan pada
bulan Oktober sampai Desember tahun 2020.
Pelaksanaan asuhan Countinuity of care dilaksanakan pada usia kehamilan
38-39 minggu dan usia 39-40 dengan keluhan mules-mules pembukaan 5-6 cm.
Kala I lamanya 4 jam (13.30 – 17.30) kala II lamanya 2 jam lebih 8 menit
(17.30-19.38) Kala III lamanya 12 menit (19.38-19.50) dan kala IV 2 jam
observasi. Pada kunjungan ulang pada ibu nifas 4 kali yaitu pada (12 jam post
partum, 4 hari post partum, 28 hari post partum dan 40 hari post partum) dan
neonatus 3 kali(usia 2 hari, usia 4 hari dan usia 28 hari).
Simpulan dari asuhan kebidanan Continuity Of Care ini didapat dengan
melakukan asuhan kebidanan secara mandiri dan kolaborasi serta penanganan
secara dini, tidak ditemukan adanya penyulit dari mulai kehamilan ,persalinann,
Bayi Baru Lahir, nifas, neonatus sampai ibu menjadi akseptor KB 3 bulan.
Diharapkan klien dapat terus menerapkan konseling yang telah diberikan asuhan
kebidanan sehingga kondisi ibu dan bayi tetap baik dan dapat mencegah
terjadinya komplikasi sehingga adanya kematian.
Kesehatan ibu dan anak terutama pada kelompok yang paling rentan serta
penyumbang AKI dan AKB. Penyebab AKI adalah perdarahan dan hipertensi dan
penyebab AKB paling umum adalah asfiksia (Kemenkes, 2014). Upaya untuk
menurunkan AKI dan AKB adalah dengan meningkatkan pelayanan sejak
kehamilan, bersalin, bayi baru lahir, nifas, neonatus sampai pada keluarga
berencana sehingga terciptanya asuhan kebidanan yang komprehensif. Pada Ny.A
Umur 17 Tahun G1P0A0 Fisiologis di PMB Bidan N dan rumah pasien
Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2020. Dilakukan pada
bulan Oktober sampai Desember tahun 2020.
Pelaksanaan asuhan Countinuity of care dilaksanakan pada usia kehamilan
38-39 minggu dan usia 39-40 dengan keluhan mules-mules pembukaan 5-6 cm.
Kala I lamanya 4 jam (13.30 – 17.30) kala II lamanya 2 jam lebih 8 menit
(17.30-19.38) Kala III lamanya 12 menit (19.38-19.50) dan kala IV 2 jam
observasi. Pada kunjungan ulang pada ibu nifas 4 kali yaitu pada (12 jam post
partum, 4 hari post partum, 28 hari post partum dan 40 hari post partum) dan
neonatus 3 kali(usia 2 hari, usia 4 hari dan usia 28 hari).
Simpulan dari asuhan kebidanan Continuity Of Care ini didapat dengan
melakukan asuhan kebidanan secara mandiri dan kolaborasi serta penanganan
secara dini, tidak ditemukan adanya penyulit dari mulai kehamilan ,persalinann,
Bayi Baru Lahir, nifas, neonatus sampai ibu menjadi akseptor KB 3 bulan.
Diharapkan klien dapat terus menerapkan konseling yang telah diberikan asuhan
kebidanan sehingga kondisi ibu dan bayi tetap baik dan dapat mencegah
terjadinya komplikasi sehingga adanya kematian.