PERSEPSI DAN KEBIASAAN MASYARAKAT DALAM PEMENUHAN
KEBUTUHAN GIZI IBU DAN BAYI DI DESA CIKUNIR KECAMATAN
SINGAPARNA KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN 2018

Judul

PERSEPSI DAN KEBIASAAN MASYARAKAT DALAM PEMENUHAN
KEBUTUHAN GIZI IBU DAN BAYI DI DESA CIKUNIR KECAMATAN
SINGAPARNA KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN 2018

Pembuat

Sinta Fitriani, S.KM,M.KM
Annisa Rahmidini, SST,M.Keb

Abstract

Latar belakang : Gizi merupakan salah satu faktor penentu utama kualitas
SDM. Pemenuhan asupan gizi bagi ibu hamil dipengaruhi oleh banyak faktor.
Salah satu faktor yang mempengaruhi asupan gizi ibu hamil antara lain faktor
pengetahuan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui gambaran persepsi
ibu yang memiliki balita usia 12 – 23 Bulan di Desa Cikunir Kecamatan
Singaparna tahun 2018.
Metode penelitian :Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan
metode deskriptif. Populasi dan sampel penelitian ini adalah ibu yang memiliki
bayi usia 12 – 23 bulan di Desa Cikunir Kecamatan Singaparna yaitu 164 orang.
Tehnik pengambilan sampel adalah total sampel dimana seluruh sasaran
dijadikan sampel dalam penelitian. Instumen penelitian yang digunakan adalah
kuesioner yang mengukur persepsi dan kebiasaan masyarakat dalam pemenuhan
kebutuhan gizi. Analisis data dilakukan dengan cara univariat yang disajikan
dalam bentuk table distrubusi frekwensi dan dijelaskan secara narasi.
Hasil penelitian: Mayoritas responden memiliki persepsi bahwa ibu hamil porsi
makannya harus lebih besar yaitu 89 orang (54,3%), ibu hamil yang
mengkonsumsi ikan beresiko akan mendapatkan anak dengan cacingan yaitu 78
orang (47,6%),ibu hamil yang mengkonsumsi kacang hijau akan memiliki anak
dengan rambut yang tebal adalah 111 orang (67,7%), ibu hamil yang
mengkonsumsi air es beresiko mendaptkan anak dengan berat badan besar yaitu
113 orang (68,9%),ibu hamil yang mengkonsumsi makanan pedas mendaptkan
anak dengan muka dengan kemerah merahan yaitu 105 orang (64%), hamil yang
mengkonsumsi air kelapa mudan akan mendapatkan anak yang berkulit putih dan
bersih yaitu 117 orang (71,3%), Responden memiliki kebiasaan membuang ASI
pertama karena dianggap basi yaitu 72 orang (43,9%), responden ibu memiliki
kebiasaan memberikan MPASI sebelum bayi berusia 6 bulan yaitu 62 orang (37,9
%).
Saran : Masyarakat lebih meningktkan upaya pencarian informasi kesehatan
melalui berbagai aktifitas seperti penyuluhan dalam forum pertemuan masyaraat,
media cetak maupun elektronik.
Kata Kunci : Persepsi, kebiasaan, Ibu balita, Gizi