Hydrogen Sulfide Exposure to Public Health Risk Around Cibereum Landfill Area at Banjar City

Judul

Hydrogen Sulfide Exposure to Public Health Risk Around Cibereum Landfill Area at Banjar City

Pembuat

Arie Ardiyanti Rufaedah1
, Isyeu
Sriagustini2
, Ade Irma
Nurwahidah3

Abstract

Proses pembusukan sampah di TPA menimbulkan pencemaran udara salah satunya gas
hidrogen sulfida (H2S) yang merupakan suatu gas tidak berwarna, sangat beracun, mudah
terbakar, dan memiliki karakteristik bau telur busuk. Paparan H2S terus menerus harus
dihadapi masyarakat di sekitar TPA setiap hari dapat menimbullkan risiko gangguan kesehatan.
Gas H2S dengan cepat diserap oleh paru-paru dan lebih cepat diabsorpsi melalui inhalasi
daripada paparan lewat oral. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis besar risiko gangguan
kesehatan akibat paparan H2S pada masyarakat di sekitar tempat pemrosesan akhir (TPA)
sampah Cibeureum Kota Banjar. Metode penelitian yang digunakan adalah survei bersifat
deskriptif analitik dan rancangan penelitian cross sectional dengan pendekatan analisis risiko
kesehatan lingkungan (ARKL) field study. Konsentrasi H2S di TPA Sampah Cibeureum Kota
Banjar sebesar 0,004 ppm, hasil tersebut masih di bawah baku mutu udara ambien NAB MP
02.23.17.01.2015 kurang dari 0,02 ppm. Proyeksi pajanan real time, masyarakat di sekitar
TPA Sampah Cibeureum belum memiliki risiko non karsinogenik Risk Questiont/RQ (0,42≤1).
Batas durasi pajanan yang aman adalah 24 tahun. Jika masyarakat masih tinggal di sekitar
TPA lebih dari 24 tahun maka akan memiliki risiko non karsinogenik. Keluhan yang dihasilkan
oleh masyarakat di sekitar TPA berupa batuk, sakit kepala, pilek, sesak napas, mengeluh nyeri
dada, dan mengeluh sakit tenggorokan