ASUHAN KEBIDANAN CONTINUITY OF CARE PADA NY. I MASA
HAMIL, PERSALINAN, NIFAS, NEONATUS DAN PELAYANAN
KONTRASEPSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIMALAKA
KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2022

Judul

ASUHAN KEBIDANAN CONTINUITY OF CARE PADA NY. I MASA
HAMIL, PERSALINAN, NIFAS, NEONATUS DAN PELAYANAN
KONTRASEPSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIMALAKA
KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2022

Pembuat

Delia Nurjanah

Abstract

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RESPATI PROGRAM STUDI
DIII KEBIDANAN
LAPORAN TUGAS AKHIR, 28 DESEMBER 2021
DELIA NURJANAH
NPM. 0200200009
ASUHAN KEBIDANAN CONTINUITY OF CARE PADA NY. I MASA
HAMIL, PERSALINAN, NIFAS, NEONATUS DAN PELAYANAN
KONTRASEPSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIMALAKA
KABUPATEN SUMEDANG PERIODE DESEMBER 2021 S/D NOVEMBER
2022
SINOPSIS
AKI dan AKB di Indonesia masih relatif tinggi. Di Jawa Barat, AKI pada
periode bulan Januari – Juli tahun 2020 sebesar 416 kasus. Jumlah kematian ibu di
Kabupaten Sumedang pada tahun 2019 yaitu 9 kasus. Kecamatan Cimalaka
merupakan salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Sumedang,
berdasarkan data 2021 di Puskesmas Cimalaka terdapat jumlah kematian ibu 3
kasus, kematian neonatal 8 kasus dan kematian bayi yaitu 1 kasus dengan penyebab
kelainan jantung. Asuhan continuity of care merupakan asuhan secara
berkesinambungan dari hamil sampai dengan KB sebagai upaya penurunan AKI
dan AKB. Dengan diberikannya asuhan kebidanan continuity of care ini diharapkan
ibu dapat menjalani masa kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, neonatus,
sampai pelayanan KB tanpa adanya penyulit dan tidak mengalami komplikasi.
Kegiatan Asuhan Kebidanan Continuity of Care ini dimulai sejak Desember 2021
s/d Januari 2022 yang bertempat di wilayah kerja Puskesmas Cimalaka Kabupaten
Sumedang. Kegiatan ini berlangsung dengan memberikan asuhan kebidanan pada
Ny. I dari masa kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, neonatus dan
pelayanan kontrasepsi.
Asuhan kebidanan pada masa kehamilan diberikan asuhan sesuai 10 T.
Hasil pengkajian data subjektif menyatakan bahwa kehamilan Ny. I berisiko karena
usianya >35 tahun dan kenaikan berat badan Ny. I selama hamil tidak sesuai dengan
anjuran. Pada persalinan kala I berlangsung 30 menit, kala II berlangsung 25 menit
tanpa penyulit dan komplikasi, kala III berlangsung 5 menit dengan plasenta lahir
spontan lengkap dan tidak terdapat luka laserasi dan perdarahan +150 cc. Pada kala
IV dilakukan observasi dengan hasil pemeriksaan dalam batasan normal.
Kunjungan nifas dilakukan 4 kali sesuai standar dengan hasil pemeriksaan tinggi
fundus bertahap kembali ke kondisi normal dan tidak mengalami tanda bahaya
nifas. Kunjungan neonatus dilakukan 3 kali kunjungan dengan hasil pemeriksaan
KN 1 berat badan bayi 2700 gram, PB 47 cm, LK 29 cm, LD 28 cm, dan LILA 10
cm. Kemudian pada KN 2 berat badan 3000 gram, PB 48 cm, LK 30 cm, LD 29
cm, dan LILA 11 cm. Dan terakhir pada KN 3 berat badan 3300 gram, PB 48 cm,
LK 30 cm, LD 30 cm, dan LILA 11 cm. Pada asuhan keluarga berencana dilakukan konseling SATU TUJU dan Ny. I beserta suami memilih kontrasepsi AKDR dengan
teknik AKDR pasca plasenta.
Selama asuhan kebidanan continuty of care diberikan, pengkaji berupaya
untuk memberikan asuhan dan konseling sesuai kebutuhan ibu dan bayi serta
keluarga. Diharapkan ibu selalu mengingat dan menerapkan anjuran-anjuran
tersebut sehingga dapat mencegah terjadi komplikasi. Bagi lapangan dan bidan
diharapkan selalu menerapkan asuhan kebidanan continuity of care ini dengan
asuhan dan pelayanan sesuai standar agar dapat menurunkan AKI dan AKB.
Kata Kunci : Asuhan, continuity of care, AKI, AKB