ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. R MASA HAMIL, PERSALINAN,
NIFAS, BAYI BARU LAHIR, NEONATUS DAN KONTRASEPSI DI BPM
BIDAN. D KECAMATAN CISAYONG KABUPATEN
TASIKMALAYA TAHUN 2020

Judul

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. R MASA HAMIL, PERSALINAN,
NIFAS, BAYI BARU LAHIR, NEONATUS DAN KONTRASEPSI DI BPM
BIDAN. D KECAMATAN CISAYONG KABUPATEN
TASIKMALAYA TAHUN 2020

Pembuat

HAMIDAH

Abstract

Menurut Word Health Organizatiom (WHO) 2017 angka kematian ibu
(AKI) didunia sebesar 216 per 100.000 kelahiran hidup (KH). Penyebab kematian
ibu adalah perdarahan, sepsis, hipertensi dalam kehamilan, partus lama/macet dan
abortus. Salah satu cara untuk menurunkan AKI dengan memberikan asuhan
berkesinambungan (continuity of care). Tujuan LTA untuk memberikan asuhan
secara continuity of care pada ibu hamil, bersalin, neonatus, nifas, dan KB dengan
menggunakan pendekatan manajemen dalam bentuk SOAP.
Penyebab kematian langsung ibu akibat dari penyakit penyulit kehamilan,
persalinan, dan nifas. Misalnya infeksi, eklamsia, perdarahan, emboli air ketuban,
trauma anestesi, trauma operasi, dan lain-lain. Infeksi yang banyak dialami oleh ibu
sebagian besar merupakan akibat dari adanya komplikasi/penyulit kehamilan,
seperti febris,korioamnionitis, infeksi saluran kemih, dan sebanyak 65% adalah
KPD karena KPD yang banyak menimbulkan infeksi pada ibu dan bayi. KPD
disebabkan karena berkurangnya kekuatan membran atau meningkatnya tekanan
intrauterin atau oleh kedua faktor tersebut. Berkurangnya kekuatan membran
disebabkan oleh adanya infeksi yang dapat berasal dari vagina dan serviks.
Subjek asuhan adalah Ny.R berusia 23 tahun G1P0A0 UK 35-36 minggu.
Tempat pemberian asuhan di BPM Bidan D. Asuhan dilaksanakan selama 3 kali
sejak bulan desember sampai bulan februari 2020. Hasil yang didapatkan dari
asuhan yang diberikan kepada Ny.R dari mulai hamil trimester III sampai KB
adalah Ny.R melakukan pemeriksaan hamil sebanyak 13 kali. Selama masa
kehamilannya, ibu mengeluh adanya ketidaknyamanan nyeri pinggang, dan
penurunan Hb sebesar 0,4 gr/dl dari Hb awal 11,6 gr/dl. Kemudian penulis
memberikan KIE mengenai cara penanganan ketidaknyamanan trimester III dan
memotivasi ibu untuk mengatur kembali pola nutrisi yang baik pada masa
kehamilannya. INC dari kala I sampai kala IV dengan Ketuban Pecah Dini
dilakukan sesuai dengan APN, dalam penangan masalah ini pasien di lakukan
observasi kemajuan persalinan yang ketat sehingga tidak memerlukan proses
rujukan dikarenakan adanya peningkatan kemajuan persalinan his dan pembukaan
yang terus bertambah baik selama kurang dari 12 jam dan bayi lahir dengan normal.
Kemudian kunjungan pada Neonatus dilakukan sebanyak 4 kali tanpa adanya keluhan,dan kunjungan masa Nifas dilakukan sebanyak 4 kali, selama masa nifas
ibu hanya mengeluh adanya ketidaknyamanan pada saat menyusui dan adanya nyeri
pada luka jahitan yang disebabkan karena pola kebersihannya kurang terjaga.
Kemudian asuhan keluarga berencana Ny.R memilih Kb suntik 3 bulan pada hari
ke 40 post partum.
Dari hasil evaluasi yang diberikan sesuai dengan permasalahan yang
ditemukan pada Ny. R pada masa hamil adalah dapat mengatasi ketidaknyaman
selama kehamilan dengan cara tidak terlalu banyak tidur terlentang, kemudian ibu
bangun miring kanan atau miring kiri ketika bangun dari tidur, selanjutnya ibu juga
dapat memenuhi kebutuhan nutrisinya selama kehamilan. Pada saat persalinan
berlangsung hasil kemajuan persalinan terus bertambah yaitu dengan semakin
sering dan kuatnya his diiringi dengan pembukaan sehingga bayi lahir dengan
keadaan normal. Kemudian pada saat masa nifas ibu dapat meningkatkan proses
penyembuhan luka jahitannya dengan melakukan mobilisasi dini dan penggunaan
air bersih untuk mencegah infeksi pada luka. Kemudian pada asuhan keluarga
berencana pasca menyusui dan bersalin ibu memilih untuk memakai KB suntik 3
bulan.
Dari hasil ringkasan diatas dapat disimpulkan bahwa asuhan yang diberikan
pada Ny. R dari masa hamil, bersalin, neonatus, nifas, dan KB adalah berjalan
dengan normal sesuai penanganan permasalahan-permasalahan yang ditemukan
pada Ny. R. Disarankan kepada bidan untuk lebih menekankan ASI Ekslusif selama
6 bulan pada bayi baru lahir dan memberikan konseling kepada semua ibu yang
memiliki bayi tentang pentingnya ASI bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi
hingga usia 2 tahun