ASUHAN KEBIDANAN CONTINUITY OF CARE PADA NY. D USIA 25
TAHUN MASA HAMIL, PERSALINAN, NIFAS, NEONATUS, DAN
KONTRASEPSI DI PUSKESMAS CIMALAKA KECAMATAN CIMALAKA
KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2022

Judul

ASUHAN KEBIDANAN CONTINUITY OF CARE PADA NY. D USIA 25
TAHUN MASA HAMIL, PERSALINAN, NIFAS, NEONATUS, DAN
KONTRASEPSI DI PUSKESMAS CIMALAKA KECAMATAN CIMALAKA
KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2022

Pembuat

ADITIA SAFITRI

Abstract

ASUHAN CONTINUITY OF CARE PADA NY. D MASA HAMIL,
PERSALINAN, NIFAS, BAYI BARU LAHIR, DAN KONTRASEPSI DI
PUSKESMAS CIMALAKA KECAMATAN CIMALAKA KABUPATEN
SUMEDANG TAHUN 2022
SINOPSIS
Angka kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan
salah satu indikator yang mencerminkan derajat kesehatan ibu dan anak, serta
cerminan dari status kesehatan suatu negara. Berdasarkan hasil SDKI tahun 2015
AKI 305 per 100.000 KH dan AKB tahun 2017 24 per 1.000 KH. Jumlah Kematian
Ibu Di Kabupaten Sumedang dari tahun 2014 ke tahun 2015 terjadi penurunan.
Kemudian dari tahun 2015 ke tahun 2017 terjadi peningkatan, dan tahun 2017 ke
tahun 2018 mengalami penurunan sebanyak 6 kasus. Jumlah Kematian Bayi di
Kabupaten Sumedang Tahun 2018 mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya.
Tujuan asuhan kebidanan secara conituity of care pada Ny. D umur 25 tahun di
Puskesmas Cimalaka adalah untuk meminimalisir terjadinya risiko yang dapat
mengancam ibu sehingga dapat melewati masa kehamilan, persalinan, BBL dan nifas
dengan aman serta mendapatkan pelayanan kontrasepsi dengan tepat. Manfaat
dilakukan asuhan pada Ny. D adalah ibu mendapatkan pelayanan sesuai standar.
Asuhan kebidanan kehamilan dilaksanakan pada tanggal 24 Desember 2021
dengan hasil pengkajian data dasar didapatkan hasil kondisi kehamilan normal,
sehingga diagnosa yang ditegakaan adalah G
1P0A0
usia kehamilan 36 minggu 3 hari
fisiologis, penatalaksanaan yang dilaksanakan yaitu Pendidikan Kesehatan mengenai
ketidaknyamanan trimester III dan persiapan persalinan serta kegawatdaruratan.
Asuhan kebidanan persalinan dilaksanakan pada tanggal 30 Desember 2021, dengan
hasil pengkajian data dasar pada kala I didapatkan ketuban sudah pecah pada
pembukaan 1 cm sehingga diagnosa yang ditegakkan yaitu G
1P0A0
usia kehamilan
38 minggu inpartu kala I fase laten dengan ketuban pecah dini, penatalaksanaan yang
dilakukan yaitu melakukan pemantauan kemajuan persalinan dengan hasil kala I
persalinan terjadi dalam 5 jam. Hasil pengkajian data dasar pada kala II persalinan
didapatkan hasil semua dalam batasan normal sehingga diagnose yang ditegakkan
yaitu G
1P0A0
usia kehamilan 38 minggu inpartu kala II dengan ketuban pecah dini,
penatalaksanaan yang dilaksanakan yaitu asuhan persalinan normal. Hasil pengkajian data dasar pada BBL didapatkan hasil semua dalam Batasan normal,
sehingga diagnosa yang ditegakkan adalah BBL 1 jam fisiologis, penatalaksanaan
yang dilaksanakan adalah asuhan esensial setelah lahir. Hasil pengkajian data dasar
Kala III persalinan didapatkan hasil semua dalam kondisi normal sehingga diagnosa
yang ditegakkan adalah P
1A0
inpartu kala III fisiologis, penatalaksanaan yang
dilakukan yaitu manajemen aktif kala III. Hasil pemeriksaan pada kala IV persalinan
didapatkan hasil terdapat laserasi perineum derajat 2 sehingga diagnosa yang
ditegakkan adalah P
1A0
inpartu kala IV dengan laserasi derajat II, penatalaksanaan
yang dilakukan adalah penjahitan luka laserasi derajat II dan pemantauan persalinan
kala IV. Asuhan kebidanan pada masa nifas dilaksanakan sebanyak 4 kali dengan
hasil pengkajian data dasar semua kunjungan dalam kondisi baik sehingga dapat
disimpulkan proses involusi uterus dan laktasi berjalan dengan baik. Asuhan
kebidanan pada neoanatus dilakukan sebanyak 3 kali, berdasarkan hasil pengkajian
data dasar pada semua kunjungan tidak ditemukan adanya masalah pada bayi.
Pelayanan kontraspesi dilakukan pada hari ke 35 postpartum, berdasarkan hasil
pengkajian data dasar didapatkan hasil ibu memenuhi syarat untuk menggunakan
alat kontrasepsi suntik 3 bulan, pentaalaksanaan yang dilakukan yaitu menyuntikan
depo progestine 3 ml dan mengingatkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang.
Saran yang diberikan kepada klien berdasarkan hasil asuhan kebidanan
continuity of care adalah ibu meneruskan menerapkan pola hidup sehat dan terus
menjadi akseptor KB guna menunda kehamilan, selain itu ibu meneruskan pola
asuhan pada bayi dan melakukan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan di
Posyandu guna memastikan baiknya pertumbuhan dan perkembangan anak
selanjutnya.
Kata Kunci : Asuhan Kebidanan, Continuity Of Care, Ketuban Pecah Dini