LAPORAN
PENGALAMAN BELAJAR LAPANGAN TERINTEGRITASI 1
IDENTIFIKASI MASALAH KESEHATAN DAN POTENSI
BENCANA DI KAMPUNG CIHANDEULEUM RT 002 RW 012
DESA CIKUNIR KECAMATAN SINGAPARNA TAHUN 2023

Judul

LAPORAN
PENGALAMAN BELAJAR LAPANGAN TERINTEGRITASI 1
IDENTIFIKASI MASALAH KESEHATAN DAN POTENSI
BENCANA DI KAMPUNG CIHANDEULEUM RT 002 RW 012
DESA CIKUNIR KECAMATAN SINGAPARNA TAHUN 2023

Pembuat

Galih Galistan Tirtana 0101210009
Miftakhul Jannah 0101210010
Novi Romdoni 0101210012
Alfi Reza Palefi 0101210013
Ila Azizah
Adella Sekar Diviani
0101210014
0101210015

Abstract

Derajat kesehatan menurut teori klasik H. L. Bloom menyatakan bahwa
ada 4 faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan secara berturut-turut, yaitu:
1) gaya hidup (life style); 2) lingkungan (sosial, ekonomi, politik, budaya); 3)
pelayanan kesehatan; dan 4) faktor genetik (keturunan). Keempat determinan
tersebut saling berinteraksi dan mempengaruhi status kesehatan seseorang. Gaya
hidup sehat yang dilakukan seseorang untuk meningkatkan atau
mempertahankan kesehatannya, tanpa memandang status kesehatan yang
mereka rasakan, demi mencapai tujuan kesehatan yang akan dicapai (Sarafino
dan Smith (2011)).
Gaya hidup atau kebiasaan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari bisa
mempengaruhi terhadap banyak hal, baik itu dari hal baiknya maupun hal buruk
yang berdampak pada permasalahan kesehatan individual maupun kelompok
serta juga bisa mempengaruhi risiko adanya bencana yang mungkin terjadi di
lingkungan sekitarnya.
Salah satu bentuk atau indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) adalah dengan menggunakan air bersih sehari-hari. Karena kualitas air
dapat mempengaruhi kesehatan dan kehidupan sehari-hari. Adapun orang yang
tidak mempunyai sarana air bersih menjadi faktor risiko yang menyebabkan
timbulnya penyakit diare, tipes, cacingan, penyakit kulit, dan keracunan
(Kemenkes RI, 2011). Tidak hanya masalah sarana air bersih saja tetapi ada
beberapa faktor lain yang menimbulkan masalah kesehatan individual maupun
kelompok seperti merokok, gaya hidup ini sangat berdampak bagi kesehatan
masyarakat karena akan menimbulkan berbagai penyakit seperti kanker paru,
kanker mulut dan penyakit saluran pernapasan kronis. Banyak juga perilaku
individual yang tidak merawat gaya hidup serta kebersihan ligkungan yang
berujung pada faktor risiko terjadi penyakit dan berisiko terjadinya bencana
salah satu contohnya hipertensi yang berawal dari kebiasaan seperti pola makan,
dan beraktivitas. Dalam hal ini tentu diperlukan peran tenaga kesehatan
masyarakat sebagai upaya meningkatkan derajat kesehatan suatu masyarakat
2
dengan meningkatkan kesadaran diantaranya melalui upaya promotif dan
preventif.
Salah satu upaya untuk menghasilkan tenaga kesehatan yang kompeten
dan berdaya saing yang sesuai dengan kurikulum pendidikan perguruan tinggi
dimana calon tenaga kesehatan masyarakat wajib mengikuti kegiatan
pembelajaran praktik yaitu Pengalaman Belajar Lapangan Terintegrasi I.
Adapun Capaian PBLT I ini adalah menghasilkan mahasiswa yang memiliki
kemampuan mengumpulkan data, mengolah data, menginterpretasikan data
serta memaparkan hasil interpretasi data mengenai berbagai masalah
Kesehatan.
Kegiatan PBLT I ini dilaksanakan di Kampung Cihandeuleum,
Kecamatan Cikunir. Berdasarkan hasil pendataan yang dilakukan oleh tim PBLT
I kelompok 2 didapatkan bahwa permasalahan kesehatan dan potensi bencana
yang ditemukan di RT 002 RW 012 adalah sebagai berikut: hipertensi, merokok
dalam rumah, permasalahan sanitasi, ketersediaan jamban, potensi bencana
seperti gempa bumi dan angin kencang. Permasalahan kesehatan dan potensi
bencana tersebut memerlukan perhatian khusus untuk dapat diselesaikan karena
memiliki dampak yang buruk bagi kesehatan serta berisiko menimbulkan
bencana non alam.
Berdasarkan permasalahan diatas, penulis bermaksud untuk menyusun
identifikasi masalah dengan topik “Identifikasi Masalah Kesehatan dan Potensi
Bencana”.