LITERATURE REVIEW: FAKTOR-FAKTOR RISIKO YANG
BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA
BALITA DI INDONESIA

Judul

LITERATURE REVIEW: FAKTOR-FAKTOR RISIKO YANG
BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA
BALITA DI INDONESIA

Pembuat

Imelda Novelina

Abstract

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RESPATI
SKRIPSI, JULI 2022
ABSTRAK
IMELDA NOVELINA
LITERATURE REVIEW: FAKTOR-FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN
DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA BALITA DI INDONESIA
XVI + 133 Halaman + 7 Tabel + 2 Lampiran
Latar belakang: Pneumonia merupakan masalah kesehatan serta penyebab kematian
nomor satu pada balita di dunia. Menurut data UNICEF Tahun 2019 terdapat 800.000 balita
meninggal akibat pneumonia. Indonesia juga merupakan negara yang kematian terbanyak
pada balita disebabkan oleh pneumonia. Berdasarkan data WHO Tahun 2018, tercatat
20.084 kematian balita yang disebabkan oleh pneumonia di Indonesia. Dilihat dari data
Riskesdas Tahun 2018, angka pneumonia pada balita usia 0-59 bulan sebanyak 93.619
balita. Faktor risiko penyebab pneumonia terbagi menjadi dua kategori yaitu faktor
intrinsik (faktor balita) dan faktor ekstrinsik.(faktor ibu, faktor perilaku/kebiasaan). Tujuan
penelitian: Mengetahui faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian
pneumonia pada balita di Indonesia. Manfaat penelitian: Hasil penelitian dapat dijadikan
sebagai referensi dalam pembuatan program pencegahan pneumonia serta sebagai edukasi
dan informasi untuk masyarakat
Metode penelitian: Penelitian kepustakaan atau Literature Review dengan mencari
jurnal pada database online Google Scholar melalui tahapan pemilihan jurnal berdasarkan
kriteria kelayakan.
Hasil penelitian: Diperoleh 30 jurnal yang membahas mengenai variabel umur, jenis
kelamin, status gizi, status imunisasi, pemberian ASI eksklusif, BBLR, pemberian vitamin
A, umur ibu, pengetahuan ibu, pendidikan ibu, kebiasaan membuka jendela, ada anggota
keluarga yang merokok, penggunaan obat nyamuk bakar, penggunaan jenis bahan bakar
memasak, dan pendapatan keluarga. Semua variabel tersebut memiliki hubungan dengan
kejadian pneumonia dan variabel yang paling dominan yaitu pemberian ASI eksklusif.
Kesimpulan: Ada hubungan antara faktor balita, faktor ibu, serta faktor
perilaku/kebiasaan dengan kejadian pneumonia. Saran: Pemerintah bersinergi dengan
tenaga kesehatan dalam upaya peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai faktor
risiko pneumonia serta cara pencegahannya, orang tua balita berpartisipasi dalam upaya
pencegahan pneumonia seperti memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan, membawa anak
melakukan imunisasi, memantau status gizi anak ke pelayanan kesehatan.
Kata Kunci: Pneumonia, Balita, Umur, Jenis Kelamin, Status Gizi, Status Imunisasi,
Pemberian ASI Eksklusif, BBLR, Pemberian Vitamin A, Umur Ibu, Pengetahuan Ibu,
Pendidikan Ibu, Kebiasaan Membuka Jendela, Anggota Keluarga yang Merokok,
Penggunaan Obat Nyamuk Bakar, Penggunaan Jenis Bahan Bakar Memasak, Pendapatan
Keluarga
Bahan bacaan: 2019-2021