ASUHAN KEBIDANAN CONTINUITY OF CARE PADA NY.A
MASA HAMIL, PERSALINAN, NIFAS, NEONATUS DAN
KONTRASEPSI DI PMB N KECAMATAN KAWALU KOTA
TASIKMALAYA TAHUN 2022

Judul

ASUHAN KEBIDANAN CONTINUITY OF CARE PADA NY.A
MASA HAMIL, PERSALINAN, NIFAS, NEONATUS DAN
KONTRASEPSI DI PMB N KECAMATAN KAWALU KOTA
TASIKMALAYA TAHUN 2022

Pembuat

NOVI AULIA

Abstract

ASUHAN KEBIDANAN CONTINUITY OF CARE PADA NY. A MASA
HAMIL, PERSALINAN, NIFAS, NEONATUS DAN PELAYANAN
KONTRASEPSI DI PMB N KECAMATAN KAWALU TAHUN 2022
SINOPSIS
Continuity of care dalam kebidanan adalah serangkaian kegiatan pelayanan
yang berkelanjutan dan menyeluruh mulai dari kehamilan, persalinan, nifas,
pelayanan bayi baru lahir serta pelayanan keluarga berencana yang
menghubungkan kebutuhan dan keadaan perempuan khususnya dan keadaan
pribadi setiap individu (Ningsih, 2017). Sasaran asuhan kebidanan diajukan kepada
ibu dengan memperhati kan continuity of care mulai hamil, bersalin, nifas, neonatus
dan KB pada Ny.A 29 tahun. Tujuannya untuk melaksanakan asuhan kebidanan
secara continuity of care kepada Ny.A 29 tahun G4P1A2 selama hamil, bersalin,
nifas, neonatus dan KB di PMB N dengan pendekatan manajemen kebidanan yang
didokumentasikan dalam bentuk SOAP
Selama kehamilan ibu melakukan pemeriksaan sebanyak 5x, dan asuhan
yang dilakukan penulis dimulai pada trimester III yaitu 2x pemerisaan. ibu
terdeteksi KEK sejak awal pemeriksaan yaitu dengan LILA 21,5 cm. asuhan pada
persalinan berlangsung secara spontan, pada kala I lamanya 50 menit dan ibu
mengalami partus presipitatus, kala II lamanya 42 menit bayi lahir spontan, kala III
lamanya 6 menit dengan plasenta lahir spontan lengkap, kala IV dilakukan hecting
dengan laserasi grade 2. Bayi lahir dengan BB 2000 gr ditegakan diagnose BBLR
karena kurang dari 2500 gr dan PB 46 cm diagnose stunting ditegakkan dengan
membandingkan nilai z-score PB/U dengan nilai -2SD. Asuhan neonatus dilakukan
3 kali kunjungan dan asuhan nifas dilakukan 4 kali kunjungan dengan kondisi ibu
normal dan ibu menjadi akseptor KB suntik 3 bulan.
Maka dari itu, saran untuk kedepannya, ibu hamil bisa mendapatkan asuhan
kebidanan secara menyeluruh dari hamil sampai mendapatkan kontrasepsi agar
dapat terdeteksi secara dini bila terjadi komplikasi. Bagi lahan terutama poli KIA
agar meningkatkan kerja sama dengan gizi agar lebih terdeteksi ibu hamil yang
mengalami KEK.
Kata kunci : KEK, partus presipitatus, BBLR, Stunting