FAKTOR RISIKO TERJADINYA DEMAM BERDARAH
DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
PANGANDARAN PADA TAHUN 2022

Judul

FAKTOR RISIKO TERJADINYA DEMAM BERDARAH
DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
PANGANDARAN PADA TAHUN 2022

Pembuat

Shella Agustin

Abstract

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RESPATI
SKRIPSI, Juli 2022
ABSTRAK
SHELLA AGUSTIN
FAKTOR RISIKO TERJADINYA DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANGANDARAN PADA TAHUN
2022
xv + 37 Halaman + 11 Tabel + 5 Lampiran
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit demam akut yang
disebabkan oleh virus dengue yang masuk ke peredaran darah manusia melalui
nyamuk aedes aegypti. Dinas Kesehatan Jawa Barat tahun 2021 menyatakan
bahwa jumlah kasus DBD sebanyak 6.152 kasus dengan kasus tertinggi yaitu
Kota Tasikmalaya dan Kabupatem Bogor. Angka kematin DBD di Jawa Barat
masih berada di atas target yaitu < 1% dengan nilai CFR tertinggi adalah Kota
Bogor 10,9%, Kota Banjar sebesar 7,7%, Kota Cimahi sebesar 6,4%, Kabupaten
Indramayu sebesar 4,2%, Kabupaten Pangandaran sebesar 4% dan Tasikmalaya
sebesar 3,5%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor risiko
terjadinya DBD di Wilayah Kerja Puskesmas Pangandaran tahun 2022.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif analitik dengan pendekatan
cross sectional survey. Hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa tidak ada
hubungan antara umur (p value = 0,131), kepadatan rumah (p value = 0,641),
kepemilikan TPA (p value = 0,273), ketersediaan tutup penampungan air (p value
= 0,409) dan kebiasaan menggantung pakaian bekas sebesar (p value = 0,740)
dengan kejadian DBD di Wilayah Kerja Puskesmas Pangandaran pada Tahun
2022. Tidak adanya hubungan antara variabel dalam penelitian ini dengan
kejadian DBD karena ada faktor lain yang mempengaruhi kejadian DBD.
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah tidak ada hubungan antara umur,
kepadatan rumah, kepemilikan TPA, ketersediaan tutup penampungan air dan
kebiasaan menggantung pakaian bekas dengan kejadian DBD. Adapun upaya
pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan perilaku 3M yaitu
menguras atau membersihkan tempat penampungan air, menutup rapat tempat
penampungan air, dan memanfaatkan kembali barang bekas yang berpotensi
menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk.
Kata Kunci : Faktor risiko, DBD
Bahan bacaan: 2010-2022